MUNAFIQ: Secara bahasa berarti “menampakan sesuatu yang bertentangan dengan batinnya”. Adapun menurut Al-Qur’an orang munafiq adalah “orang yang bersyahadat (masuk islam), tetapi syahadat (sumpahnya) itu hanya sebagai tameng agar bisa bebas menghalangi manusia dari jalan Allah atau bebas menghancurkan islam dari dalam” . Sederhananya adalah orang yang pura-pura masuk islam dengan tujuan untuk merusak islam dari dalam [QS 63 : 1-3]
Secara dzahir dia adalah ummat islam karena menyatakan keimanannya dengan lisan (bersyahadat), tetapi hakikatnya adalah tidak beriman alias KAFIR [QS 2:8] “Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.”. Mereka adalah DURI DALAM DAGING.Mereka memiliki “Hidden agenda” (misi terselubung), yaitu “memadamkan cahaya Allah” (QS 9:32, 61:8).
Adalah musuh ummat islam yang berusaha menginfiltrasi barisan ummat islam. Semacam intelejen musuh yang setelah berhasil menginfiltrasi, mereka melakukan propaganda negative untuk merusak persatuan atau menyebarkan faham-faham sesat didalam masyarakat islam.
------
Dalam lintasan sejarah kita ingat bagaimana kaum munafiqin ini berhasil menghembuskan cerita dusta (haditsul ifki). Cerita dusta bahwa Aisyah RA ‘bermain api’ dengan Shafwan Bin Muathal.
Dengan menggunakan berbagai media mereka berhasil membuat opini public yang secara massif mempercayai cerita tersebut. Rumahtangga Rasulullah menjadi hancur diterpa berita tak sedap itu. Aisyah sakit selama sebulan dan Muhammad SAW perlu menyelidiki kasus inipun sampai sebulan, hingga akhirnya ditemukan kebenaran bahwa Aisyah bersih dari tuduhan mereka. Turunlah QS 24:11-12 yang menyatakan bahwa Aisyah itu bersih dari tuduhan palsu tersebut. Tujuan mereka tentu saja untuk melakukan “caracter assassination” (pembunuhan karakter) terhadap Muhammad sebagai pimpinan tertinggi Negara Islam. Untuk menghancurkan wibawa pimpinan.
Mereka juga berhasil memanaskan suasana ketentraman Ummat Islam Kaum Aus dan Khazraz. Dua kabilah yang pernah bertahun-tahun berperang dan kemudian menjadi damai dibawah panji Islam. Perang mulut kedua kabilah ini terjadi dan hampir saja terjadi perang pedang, namun berhasil kembali di damaikan dan diingatkan dengan QS 3:103-105 oleh Rasulullah SAW. Suasana memanas ini tentu saja dikipas-kipas oleh munafiqin. Tujuan mereka tentu saja untuk merusak persatuan ummat Islam.
------------
Atau melakukan penetrasi dengan prestasi-prestasi yang memukau, tetapi setelah mencapai puncak kedudukannya melakukan kerusakan yang daya rusaknya sangat dahsyat. Firman Allah SWT: “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS 63:4)
--------------
Atau merekam dan mencari rahasia-rahasia ummat islam yang kemudian diserahkan kepada musuh. Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (QS 60:1)”
------
Kepura-puraan kaum munafiqin tiada lain adalah sebagai modus untuk mengelabui ALLAH dan orang-orang yang beriman (QS 2:9), tetapi sebenarnya tidak ada yang berhasil mereka kelabui kecuali diri mereka sendiri. Allah tidak bisa dikelabui karena Allah Maha Tahu, dan orang beriman juga tidak bisa dikelabui karena Allah telah member tahu tentang cirri-ciri mereka, hingga pada akhirnya kedok kemunafiqan mereka bakal terkuak.
Secara dzahir dia adalah ummat islam karena menyatakan keimanannya dengan lisan (bersyahadat), tetapi hakikatnya adalah tidak beriman alias KAFIR [QS 2:8] “Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.”. Mereka adalah DURI DALAM DAGING.Mereka memiliki “Hidden agenda” (misi terselubung), yaitu “memadamkan cahaya Allah” (QS 9:32, 61:8).
Adalah musuh ummat islam yang berusaha menginfiltrasi barisan ummat islam. Semacam intelejen musuh yang setelah berhasil menginfiltrasi, mereka melakukan propaganda negative untuk merusak persatuan atau menyebarkan faham-faham sesat didalam masyarakat islam.
------
Dalam lintasan sejarah kita ingat bagaimana kaum munafiqin ini berhasil menghembuskan cerita dusta (haditsul ifki). Cerita dusta bahwa Aisyah RA ‘bermain api’ dengan Shafwan Bin Muathal.
Dengan menggunakan berbagai media mereka berhasil membuat opini public yang secara massif mempercayai cerita tersebut. Rumahtangga Rasulullah menjadi hancur diterpa berita tak sedap itu. Aisyah sakit selama sebulan dan Muhammad SAW perlu menyelidiki kasus inipun sampai sebulan, hingga akhirnya ditemukan kebenaran bahwa Aisyah bersih dari tuduhan mereka. Turunlah QS 24:11-12 yang menyatakan bahwa Aisyah itu bersih dari tuduhan palsu tersebut. Tujuan mereka tentu saja untuk melakukan “caracter assassination” (pembunuhan karakter) terhadap Muhammad sebagai pimpinan tertinggi Negara Islam. Untuk menghancurkan wibawa pimpinan.
Mereka juga berhasil memanaskan suasana ketentraman Ummat Islam Kaum Aus dan Khazraz. Dua kabilah yang pernah bertahun-tahun berperang dan kemudian menjadi damai dibawah panji Islam. Perang mulut kedua kabilah ini terjadi dan hampir saja terjadi perang pedang, namun berhasil kembali di damaikan dan diingatkan dengan QS 3:103-105 oleh Rasulullah SAW. Suasana memanas ini tentu saja dikipas-kipas oleh munafiqin. Tujuan mereka tentu saja untuk merusak persatuan ummat Islam.
------------
Atau melakukan penetrasi dengan prestasi-prestasi yang memukau, tetapi setelah mencapai puncak kedudukannya melakukan kerusakan yang daya rusaknya sangat dahsyat. Firman Allah SWT: “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS 63:4)
--------------
Atau merekam dan mencari rahasia-rahasia ummat islam yang kemudian diserahkan kepada musuh. Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (QS 60:1)”
------
Kepura-puraan kaum munafiqin tiada lain adalah sebagai modus untuk mengelabui ALLAH dan orang-orang yang beriman (QS 2:9), tetapi sebenarnya tidak ada yang berhasil mereka kelabui kecuali diri mereka sendiri. Allah tidak bisa dikelabui karena Allah Maha Tahu, dan orang beriman juga tidak bisa dikelabui karena Allah telah member tahu tentang cirri-ciri mereka, hingga pada akhirnya kedok kemunafiqan mereka bakal terkuak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar