Kamis, 16 September 2010

HAQ dan BATHIL dalam landasannya >> m iman taufiqurrahman

Al-Haq (kebenaran sejati) tentu saja bersumber dari Allah SWT Yang menciptakan segala sesuatu [16:36, 35:3]. Sementara Al-bathil (kebatilan) bersumber dari makhluq (yang diciptakan).
Karena Al-Haq (kebenaran) bersumber dari Allah Al-Khaliq, maka rujukannya (refferensinya) adalah wahyu Allah SWT, yaitu Al-QuR’AN . Firman Allah SWT: “Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al-Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al-Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).” (QS. 2:176) . Suatu premise, teori, kesimpulan dan pemahaman yang dirujuk dari Al-qur’an (dan hadis shohieh), maka itu adalah pemahaman yang haq.

Sementara itu, kebatilan (al-bathil), sebagai lawan al-haq, menyandarkan rujukannya kepada Ra’yu (prasangka manusia). Dimana ra’yu ini memiliki beberapa sumber, diantaranya:

1. Hawa nafsu [23:71, 25:43, 38:26].
Mislanya: “PERANG” melawan kaum kafirin, menurut wahyu Allah adalah wajib , tetapi hawa nafsu manusia memandang itu sebagai perkara yang “tidak baik” bahkan “tidak benar”, dengan dalih apapun [2:217] . Pandangan tersebut adalah bathil, karena sumbernya hawa nafsu. Padahal yang Haq (benar) adalah “perang” melawan kaum kafir itu wajib, bahkan sangat dicintai Allah [61:4].
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. 25:43)

2. Suara terbanyak / opini publik [ 6:116].

Misalnya : hukum wanita menjadi kepala Negara. Menurut wahyu adalah haram (tidak boleh) karena Allah berfirman: “Kaum laki-laki itu ADALAH PEMIMPIN bagi kaum wanita…[4:34}”. Rasulullah SAW bersabda: Lan yuflihal qaumun wallau amrahum imroatan (“tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusannya kepada perempuan”).

Tetapi dalam system demokrasi, tidak peduli apakah Halal atau haram menurut Allah, yang penting suara terbanyak menginginkan wanita jadi kepala Negara, maka wanita jadi kepala Negara adalah sah.

Tentu saja pandangan dari system demokrasi adalah Bathil, karena menentukan benar-salah serta baik-buruknya tidak berdasarkan Qur’an dan hadis yang shahih, tetapi berdasar kesepakatan atau keinginan mayoritas manusia.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (QS. 6:116)

3. Dzhan (persangkaan) [10:36]

Misalnya pandangan kaum PLURALISME, yang memandang bahwa semua agama adalah sama, karena berdasarkan prasangkanya: semua agama juga menuju Tuhan dan mengajarkan kebaikan. Atau pandangan mereka bahwa laki-laki dan wanita itu sama-sama makhluq Tuhan, karena itu jika laki-laki boleh polygamy maka wanita boleh polyandry. Atau pandangan mereka bahwa baik laki maupun wanita bebas menikah (berhubungan badan) baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sejenisnya.
Pandangan kaum PLURALISME ini adalah bathil, karena memreka menentukan benar-salah dan baik buruknya hanya berdasarkan prasangka pikiran mereka semata. Bukan bersumber dari wahyu Allah.

Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. 10:36)

4. Adat istiadat / Tradisi nenek moyang [5:104]
Misalnya pandangan yang menganggap wajar atau bahkan benar perilaku perilaku berbau khurafat atau takhayul. Seperti memberi sesajian bagi Nyi Rorokidul. Jelas ini adalah pandangan / perilaku yang batil, karena sandarannya bukan wahyu tetapi tradisi.
Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul. Mereka menjawab: Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk? (QS. 5:104)
Read More »»»

HAQ dan BATHIL dalam Timbangan >> m iman taufiqurrahman

Haq (kebenaran) dan Bathil (kebatilan) adalah dua realitas objektif yang seantiasa kontradiktif (bertentangan) satu sama lainya. Bahkan pertentangan tersebut akan mengkristal menjadi peperangan abadi.

Selama didunia ini berlaku siang dan malam, gelap dan terang, maka selama itupula, di buana raya ini pertarungan antara yang haq dan bathil senantiasa seru berlangsung.

Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (QS. 10:82), agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musrik) itu tidak menyukainya. (QS. 8:8)

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensipati (Allah dengan sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya). (QS. 21:18)

APAKAH AL-HAQ ITU?
Firman Allah SWT: "(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Rabbmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. 3:60). Lihat juga QS 2:147.

Firman Allah SWT: "Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata: tunjukkanlah bukti kebenaranmu, maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan". (QS. 28:75)

Allah SWT adalah Al-Haq [22:6], dimana kebenaran sejati itu adalah bersumber dari Allah. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak bersumber (berpedoman) dan atau berlawan dengan keputusan (wahyu) Allah, adalah kebatilan [22:62, 31:30]. dan kesesatan [10:32].
oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa "Al-Haq" (kebenaran sejati)itu adalah kebenaran yang bersumber dari Allah. Dan segala sesuatu yang tidak bersumber dari Allah adalah Bathil (kebatilan) dan Dholal (kesesatan).

Hukum yang bersumber dari Allah (berdasar wahyu) adalah hukum yang haq, sementara hukum yang tidak bersumber dari Allah (wahyu) adalah hukum yang bathil [5:49-50, 10:35-36]. Otomatis, institusi yang menerapkan hukum yang haq adalah institusi yang haq. sebaliknya, adapun institusi yang mengadopsi hukum bathil, otomatis menjadi  institusi Bathil.

Kadang kala para pembela kebatilan menyatakan kepada rakyat bahwa apa yang dibawanya adalah kebenaran, seperti pernyataan Fir'aun yang diabadikan Al-Qur'an.

(Musa BERKATA): Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita! FIRAUN BERKATA: Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukan kepadamu selain jalan yang benar. (QS. 40:29)
Read More »»»

Rabu, 15 September 2010

MANUSIA, manusia setan dan setan manusia [2] ~ by m iman taufiqurrahman


KEYAKINAN YANG MENYIMPANG ( I”tiqad Musyawwahah )


Musyawwahah artinya adalah menyimpang atau tidak lurus. Menyimpang disini adalah melenceng dari keyakinan Tauhidy. sehingga yang mencelup keyakinan (hatinya) bukan celupan Allah / Tauhid [2:138], tetapi celupan setan.

Manusia yang keyakinannya berhasil dirusak syetan, maka akan mengalami badai kesyirikan dan pelakunya disebut musyrik (menyekutukan Allah).

Allah SWT mengancam pelaku syirik (musyrikin) dengan ancaman:
~ Tidak akan diampuni dosanya [4:48]
~ Dihapus amal baiknya [39:65]
~ Haram masuk surga [5:72]
~ Tempatnya neraka [5:72]
~ Haram dimintakan ampunan kepada Allah [9:113]
~ Haram berada dalam kepemimpinannya [5:51, 9:23-24]

Syirik itu artinya menduakan, syirik kepada Allah berarti menduakan Allah dalam pengabdian manusia.

Adapun macam-macam kemusyrikan adalah sebagai berikut:
[1] Syirik dalam ke otoritasan Allah

Manusia yang hatinya dikendalikan setan, maka mereka akan berkeyakinan bahwa otoritas tertinggi membuat hukum ada di tangan manusia. Pada intinya mereka (manusia setan) itu su’udzhan (jelek sangka) kepada Allah, mereka memandang bahwa Allah dengan hukumNya tidak sanggup mentertibkan kehidupan manusia, sehingga mereka berani campur tangan dalam membuat hukum. Mereka ikut memerintah (melarang dan memerintah) manusia, padahal mereka tidak ikut menciptakan dan memberi rizki manusia.

Padahal otoritas (kewenangan) tertinggi membuat hukum ada di tangan Allah SWT (QS 12:40, 6:57). Karena Dia-Lah Pencipta dan pemberi rizki manusia.

Adapun manusia setan, memang kurang ajar, mereka berani memberontak pada hak mutlak otoritas Allah dengan cara membuat hukum sendiri (4:60). Si pembuatnya oleh Allah diberi gelar Thaguth (4:60) sementara hukum produknya adalah hukum jahiliyyah (5;50). Adapun yang mengakui, menerima dan atau bahkan mentaatinya disebut penyembah thaguth (5:60).

Atau mereka mencampur adukan hokum Allah ini dengan hukum buatan manusia (2:42), dan inilah kemusyrikan dalam ke otoritasan Allah SWT.


[2] Syirik dalam kedaulatan Allah

Manusia yang hatinya telah dikendalikan setan, maka akan berkeyakinan bahwa kedaulatan itu ditangan manusia, baik ditangan seorang manusia / raja (monarki) atau ditangan manusia kebanyakan (demokrasi). Padahal dunia ini milik Allah dan Allah adalah PEMEGANG KEDAULATAN TERTINGGI atas seluruh makhluqNya. Dialah Al-Malik (penguasa tertinggi) atas seluruh makhluqNya (2:284) dan Dia adalah Maalikin Naas (penguasa manusia) (114:2).

Pemegang kedaulatan tertinggi berarti pemilik kehendak yang mutlak. Apapun yang dikehendakinya mesti terjadi. Dalam system politik yang menganut demokrasi kehendak tertingginya ditangan rakyat. Apapun yang dikehendaki rakyat, maka Negara wajib menjalankannya. Kehendak itu tidak peduli, apakah menentang syari’at atau tidak. Misalnya Allah menyatakan bahwa wanita tidak boleh jadi pemimpin Negara, tetapi dalam system demokrasi wanita bisa jadi pimpinan negara jika rakyat menghendaki. Inilah contoh kemusyrikan dalam kedaulatan Allah.
[3] Syirik dalam ke loyalitasan Allah

Manusia yang hatinya telah dikendalikan setan, maka akan berkeyakinan bahwa ketaatan itu tidak mutlak kepada Allah SWT. Manusia setan bias jadi taat kepada Allah, tetapi juga taat kepada Thaguth. Misalnya ia shalat untuk mentaati aturan Allah, tetapi dalam ekonomi ia malah menerima dan menerapkan hokum KAPITALIS atau SOSIALIS.

Mereka membagi ketaatan. Dalam hal ritual ia taat kepada hokum Allah tetapi dalam ekonomi, politik, social, budaya, pertahanan dan keamanan (IPOLEKSOSBUDMILKAM) ia mentaati hokum yang dibuat oleh manusia. Inilah kemusyrikan dalam keloyalitasan kepada Allah.

Padahal Allah memerintahkan agar beribadah itu adalah dengan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah SWT saja (98:5)

Itulah beberapa contoh kemusyrikan yang merupakan pertanda manusia pelakunya telah dikuasai dan dirusak keyakinannya oleh setan.


Tulisan sambungan dari: MANUSIA , MANUSIA SETAN DAN SETAN MANUSIA (PART 1)
Read More »»»

JAHILIYYAH >> m iman taufiqurrahman

JAHILIYYAH bukan suatu masa kegelapan dimasa lalu. Tetapi suatu masa kegelapan dimana saja selama sistem sosial manusia tidak didasarkan kepada CAHAYA ALLAH

“Jahiliyyah” , bukan hanya milik kaum pada masa Nabi Muhammad saja, tetapi Jahiliyyah ini adalah istilah bagi suatu kondisi yang jauh dari “cahaya” Allah, kapanpun dan dimanapun. Menurut Ibnu Taimiyah seperti yg dikutip oleh Muhammad Qutb jahl itu bermakna “Tidak memiliki atau tidak mengikuti ilmu.” Karena itu orang yg tidak memiliki pengetahuan tentang yg haq adl jahil apalagi kalau tidak mengikuti yg haq itu. Atau tahu yg haq tapi perilakunya bertentangan dgn yg haq meskipun dia sadar atau paham bahwa apa yg dilakukannya memang bertentangan dgn yg haq itu sendiri.

Ada 4 karakter kejahiliyyahan:

YANG PERTAMA:
DZHANNAL JAHILIYYAH (PRASANGKA JAHILIYYAH) 3:154
sekulerisme

Kemudian setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhdadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata:" Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini? "Katakanlah:" Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah ". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata:" Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini ". Katakanlah:" Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh ". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.
QS. Ali Imran (3) : 154

(penjelasan QS 3:154)
Kekalahan dalam perang Uhud menjadi sarana dan kesempatan emas bagi Munafiqin (infiltran dan oportunis) dalam tubuh ummat Islam untuk menebar propaganda sesatnya. Mereka menuduh (dzhan) yang jelek kepada Allah (Dzhan Suu); bahwa perang yang dipimpin Allah dan RasulNya (hasilnya) kalah… jangan-jangan ekonomi juga, jika berdasar kepada Allah dan Rasulnya tidak akan mencapai kemakmuran… begitu pula dalam politik, social, budaya, pendidikan, kesenian, hankam dan lain-lain.

Mereka berprasangka bahwa Allah tidak sanggup mengurus kehidupan manusia (POLEKSOSBUDMILKAM). Oleh karena itu mereka berkata kepada Rasul: “adakah sebagian urusan yang bisa kami urus sendiri” (Hal Lanaa minal Amri Min Syai’in?). Disinilah propaganda sekuler digencarkan kaum oportunis.

Mereka ingin berbagi dengan Allah. Allah mengurus sebagian urusan hidupnya (ritual) sementara mereka (manusia) juga diberikan hak mengatur sebagian kehidupannya (poleksosbudmilkam).

Propaganda mereka dijawab paten oleh Allah: “Katakanlah (Muhammad) kepada mereka: Seluruh Urusan itu semuanya hak allah mengaturnya” (Qul Innal Amra Kullahu Lillah).

Keinginan untuk memisahkan sebagian kehidupan manusia dari pimpinan Allah dan Rasulnya (sekulerisme) inilah yang oleh Allah kemudian disebut dengan istilah: “Dzhannal Jahiliyyah” (prasangka Jahiliyyah).
-----
Negri manapun dan kapanpun yang menerapkan idiologi sekulerisme ini adalah negeri yang “jahiliyyah”

YANG KEDUA:
HUKUM JAHILIYYAH [5:50]

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
QS. al-Mai'dah (5) : 50

Sudah bisa dipastikan jika idiologi suatu negeri, adalah idiologi hasil perasan pikiran manusia seperti sekulerisme, maka akan menerapkan hukum (tata aturan) produk pikiran manusia dan menyingkirkan hukum yang bersumber dari wahyu [10:35-36].

Padahal Allah SWT menyatakan bahwa “barangsiapa yang menetapkan hokum tidak berdasar kepada hokum Allah, maka dia itu Kafir, dzalim dan fasiq” [5:44-45-47]. Kenapa?. Karena menetapkan hokum itu hanyalah hak Allah SWT [6:57, 12:40].

Itulah hokum Jahiliyyah.
----
Negri manapun dan kapanpun yang menerapkan hukum yang tidak bersumber dari wahyu, adalah negeri yang “jahiliyyah”

YANG KETIGA:
TABARUJ JAHILIYYAH [5:50]

budaya jahily

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu ...,
(QS. aL-aHZAB 33:33)

Tabaruj Jahiliyyah adalah kejahiliyyahan dalam aspek budaya (Budaya Jahiliyyah). Seperti para Istri Rasul (dalam QS 33;33) diatas dilarang mengikuti tradisi Jahiliyyah dalam bersolek. Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri r.a., dari Nabi saw.bersabda, "Kalian akan mengikuti adat tradisi ummat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga sekiranya mereka masuk dalam lubang biawak, [1] niscaya kalian akan mengikutinya juga." Para Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud itu orang-orang Yahudi dan Nasrani?" Rasulullah menjawab, "Kalau bukan mereka, siapa lagi?"(Bukhari [3456] dan Muslim [2669])

Tradisi Jahiliyyah adalah tradisi bangsa yang berporos pada "ABAANAA" , menerima apa yang sudah ditetapkan oleh "The Founding Father", walaupun apa yang sudah mereka tetapjkan itu tidak berdasar Ilmu dan petunjuk Allah SWT. Firman Allah : "Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul. Mereka menjawab: Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?"(QS. 5:104)

itulah budaya jahiliyyah
--------------------------
suatu negri yang tetap mempertahankan ide dasar negrinya berdasar apa yang telah ditetapkan oleh para "the Founding Father", walaupun ide dasar tersebut tidak berdasar ilmu Allah adalah negri yang kjahiliyyah.

YANG KEEMPAT :
HAMIYYAH JAHILIYYAH [5:50]
semanagat nasionalisme

Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mumin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat taqwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 48:26)

Ayat ini turun berkenaan dengan perjanjian hudaibiyyah. Pada sa’at perjanjian Hudaibiyah, kaum Musyrikien tidak mau menerima tulisan Bismillah dan Muhammad Rasulullah dalam teks perjanjian itu. Mereka bersikeras bahwa bila mereka menerima tulisan itu tentu saja mereka tidak akan memerangi Rasul dan pengikutnya sebab tulisan tersebut merupa-kan pengakuan risalah Muhammad. Mereka bersikeras membela simbol simbol jahiliyyah demi keangkuhannya. Semangat Membela Lambang, simbol dan nilai nilai jahiliyyah inilah disebut HAMMIYYAH JAHILIYYAH atau Semanagt Nasionalisme.
Read More »»»

Minggu, 05 September 2010

TAK BERAKAR TAK BERBUAH [perumpamaan munafiq ~3~] >> m. iman taufiqurrahman

“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? “
[QS Al-Munafiqun 63:4]

Kaum munafiqun oleh Allah diibaratkan dengan “kayu yang bersandar”. Kayu yang bersandar bisa jadi terlihat bagus karena sudah dipotong dan dihaluskan , sehingga Nampak indah. Tetapi sebenarnya kayu itu tidak berakar kuat dan tidak akan menghasilkan buahnya. TAK BERAKAR TAK BERBUAH. Karena sudah terpisah dari pohonnya.

Sebuah gambaran yang pas bagi kaum munafiqun yang Nampak hebat secara performance bahkan sangat memukau saat ‘berkicau’. Tetapi itu hanyalah kulit luar yang nampak sementara isinya keropos. Walaupun Nampak hebat dalam amal tetapi tidak memiliki landasan Iman yang kuat sehingga kehebatannya tidak akan menghasilkan manfaat bagi Islam dan ummat Islam. Kehebatannya hanya berbuah (bermanfaat) bagi kepentingan dirinya sendiri.

------------
Kehebatan dan prestasi yang prestisius dari munafiqun hanya sebagai alat untuk mengelabui orang yang beriman. Jabatan yang tinggi dipakai untuk menghisap harta dan memeras keringat kaum mukminin saja. Kepintaran munafiqun benar-benar menjadi senjata untuk tipu menipu terhadap kaum beriman. “Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” [QS Al-Baqarah 2:9]

Telah banyak fakta bahwa sebagian munafiqun berhasil berprestasi dalam gerakan islam, tetapi sejatinya hanya medium untuk memudahkan mereka membuat rencana jahat, dan mengyoyak ukhuwwah ummat islam, atau menyebarkan pemahaman yang sesat.

Mereka menyusup dalam gerakan-gerakan jihad dan mengincar posisi terhormat semata-mata agar agendanya yaitu memadamkan cahaya Allah itu berhasil.

Retorika mereka mungkin sangat meikat hati, padahal dalam tataran implementasi apa yang diucapkannya jauh dari perbuatannya. Apa yang bdiucapkanya hanyalah dusta, gincu bibir penghias dan penutup borok saja.
--------------

Munafiqun yang tampil dengan performance yang menakjubkan dan retorika yang memukau ini sangat berbahaya. Sebab biasanya sangat diturut oleh kaum muslimin yang berhasil ditipunya. Allah menyatakan mereka adalah musuh yang sebenarnya, maka berhati-hatilah.

Kewaspadaan terhadap mereka akan mudah dideteksi dengan melihat ciri-ciri Munafiqun. Hingga sejak dini dapatlah dirasakan dan dikendalikan.

Insya Allah cirri cirri munafiqun akan kita lihat dalam tulisan-tulisan berikutnya


Read More »»»

Sabtu, 04 September 2010

etika BERPAKAIAN MUSLIMAH >> m iman taufiqurrahman

ALLAH SWT MENGHENDAKI AGAR WANITA ISLAM BERPAKAIAN SESUAI DENGAN FUNGSINYA, YAITU FUNGSI PAKAIAN YANG DIKEHENDAKI ALLAH SWT

Allah SWT berfirman:
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa, itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaithon sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan kedua pakaiannya untuk memperhatikan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan syaithon-syaithon itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.”(QS.Al A’raaf,7:26-27)
::: FUNGSI PAKAIAN :::
Dalam QS Al-A’raf ayat 26-27 nampak disitu ada 3 fungsi pakaian:
1. Sebagai penutup aurat
2. Sebagai pelindung dan penghias tubuh
3. Sebagai pakaian ketaqwaan
Allah SWT menghendaki agar pakaian yang dikenakan kaum muslimah adlah pakaian yang beradab. Yaitu pakaian yang memenuhi ketiga fungsinya.
:: [1] Sebagai penutup aurat

1 ~ Aurat adalah bagian dari tubuhmu yang harus ditutupi . Ibnu Mahram berkata: Saya membawa batu yang berat dan saya membawanya hingga terengah-engah sampai-sampai pakaian saya terbuka dan saya tidak dapat menutupinya, lalu saya membawa batu tersebut hingga ke suatu tempat dimana saya menurunkannya, Rosulullah saw. Bersabda :”Kembalilah dan bawa batu itu tapi jangan berjalan dengan telanjang”. (Muslim 341, Abu Dawud 4016)



2~ Allah berfirman agar kaum wanita mengenakan Jilbab (pakaian yang menutup auratnya): “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. 33:59)

3 ~ Allah berfirman agar kaum wanita mengulurkan kerudungnya hingga menutupi leher dan dadanya, jangan sampai , pakaian wanita itu tidak menutup rapat anggota tubuh yang semestinya ditutup: Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. 24:31)


4 ~ Adapun aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangannya. Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:"Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini," sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).


5 ~ Termasuk membuka auratnya jika wanita itu memakai baju tipis / transparan dan atau ketat membentuk tubuh. Sebab baju tipis atau ketat :”membentuk tubuh”, sama dengan berpakaian tapi telanjang. Rasulullah bersabda: "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mrip ekor sapi untk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim).

Rasulullah telah bersabda : "Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakain namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) unta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk." Di dalam hadits lain terdapat tambahan : "Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya, padahal baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sekian dan sekian." (At-Thabrani dalam Al-Mujam As-Shaghir hal. 232; Hadits lain tersebut dikeluarkan oleh Muslim dari riwayat Abu Hurairah. Lihat Al-HAdits As-Shahihah no. 1326).



Ibnu Abdil Barr berkata : Yang dimaksud oleh Nabi adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian yang tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu
tetap berpakaian namanya, akan tetapi hakekatnya telanjang. (dikutip oleh As-Suyuthi dalam Tanwirul Hawalik III/103).




:: [2] Sebagai pelindung badan dan penghias tubuh

1 ~ Dalam QS Al-A’raf dikatakan bahwa fungsi kedua pakaian itu adalah “Riesyan”. Riesy adalah bulu pada burung. Bulu pada burung memiliki fungsi sebagai pelintung dan juga penghias tubuhnya.

2 ~ Rasulullah SAW menghendaki agar memakai pakaian yang baru (baik dan indah) yang dia punya. Dalam salah satu riwayat disebutkan: “ Saya datang kepada Rosulullah saw. dengan mengenakan pakaian yang lama, Beliau bersabda, : ”Apakah kamu memiliki harta dan uang?”Dia menjawab,”Ya” Beliau saw. bertanya,”Apakah macam dari hartamu itu?” Dia menjawab,”Allah swt. telah memberikan kepadaku unta-unta, kambing, kuda dan hamba sahaya”.”Jika Allah telah memberikan itu, maka perlihatkanlah, kebaikan-kebaikan itu supaya dapat dilihat oleh Allah dan orang-orang yang melihatnya”.(Abu Dawud 4063), Albaani 5457, Musnad Imam Ahmad 15223).



3 ~ Allah menghendaki agar mengenakan pakaian yang indah yang dipunyai. Allah SWT berfirman: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid”.(QS.Al A’raaf,7:31)

4 ~ tetapi, walaupun mengenakan pakaian indah, tetapi tetaplah menghindari berpakaian yang menyolok , yang dengannya akan mengundang fitnah kaum lelaki “hidung belang”. Rosulullah saw. Bersabda : ”Siapa saja yang mengenakan pakaian yang membikin heboh di dunia, maka Allah akan memberinya pakaian yang menghinakan kelak di hari kiamat”.(Musnad Imam Ahmad 5631, Abu Dawud 4029)


5 ~ Walaupun hendak memakai pakaian yang indah, tetapi rasulullah melarang pakaian tersebut menyerupai laki laki. Rasulullah melaknat laki-laki yang bertingkah laku seperti wanita dan wanita
yang bertingkah laku seperti laki-laki (HR,Abu Dawud,Ahmad).


6 ~ Hendaklah pula erpakaian indah tanpa bermaksud sombong. Abu Hurairah meriwayatkan, Rosulullah saw. bersabda, : ”Seseorang yang berjalan dengan berpakaian secara sombong dimuka bumi ini maka Allah tidak akan melihatnya di hari pengadilan kelak”.(Bukhori 5788, Muslim 2087, Musnad Imam Ahmad 8778).
:: [2] Sebagai Pakaian taqwa

1 ~ Walaupun sudah menutupi auratnya dan melindungi serta menghiasi tubuh, tetapsaja belum cukup memenuhi fungsi pakaian menurut Allah, jika tidak berpakaian taqwa


2 ~ Berpakaian taqwa artinya, wanita Islam mesti memiliki jiwa taqwa. Yaitu jiwa yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Sebab menjadi kurang bermakna jika wanita Islam yang lengkap berpakaian rapih, indah dan menutupi aurat tetapi , mata, telinga, mulut dan hatinya tidak dijaga dari perbuatan dosa.


Wallahu a’lam Bishowab
Read More »»»

TRADISI PERTEMPURAN >> m iman taufiqurrahman



“PERTEMPURAN ANTARA HAQ DAN BATHIL ADALAH SEBUAH KENYATAAN SEJARAH YANG TAK TERBANTAHKAN. BAHKAN MENJADI TRADISI YANG TIDAK BISA DIHAPUSKAN DALAM REALITAS KEHIDUPAN MANUSIA DIMASA YANG AKAN DATANG”

SEJARAH PERANGSejak pertama Allah SWT memproklamirkan kekhalifahan yang diamanahkan (dimandatkan) kepada Adam AS [2:30], Iblis serta merta , dengan kesombongannya [2:34], menyatakan pembangkangan. Iblis tidak mau ‘sujud’ kepada Adam AS [7:11]. Pembangkangan kepada kekhalifahan ini pada hakikatnya adalah ‘pemberontakan’ kepada otoritas mutlaq Allah SWT, oleh karena itu Allah SWT langsung memvonis Iblis sebagai “kafir” [2:34], tidak cukup sampai situ; Allah kemudian mengutuk dan melaknat Iblis, dan mengusirnya dari Jannah [15:34-35].

Murka Allah SWT terhadap iblis karena ketidak setujuan Iblis terhadap kekhalifahan. Keluar vonis dari Allah kepada Iblis sebagai : “Kafir pembangkang” dan “terkutuk” serta “Terlaknat”. Inilah latar belakang permusuhan Iblis terhadap “manusia”, tegasnya manusia yang menjalankan fungsi kekhalifahannya.






Iblis kemudian menabuh genderang perang terhadap kekhalifahan hingga hari akhir. Hal ini dapat kita lihat dari permintaan Iblis kepada Allah SWT agar diberi waktu hidup hingga hari akhir [15:36]. Allah Ar-Rahman, kemudian mengabulkan permohonan Iblis [15:37-38]. Untuk apa iblis rela hidup hingga hari akhir?... tentu untuk menghalangi dan merintangi manusia agar menyimpang [15:39-40] dari fungsinya yaitu menjalankan, menegakan dan membela kekhalifahan. Iblis menebar ancaman bahwa dengan segala cara ia akan merintangi tegaknya khilafah… kiri.. kanan … depan … belakang [7:17]. Bahkan Iblis akan merekrut manusia yang mau mengikuti ‘khithahnya’ dan akan menjadikannya sebagai pasukan perangnya, hingga pada waktunya akan dikerahkan secara sistemik dan totalitas untuk memerangi manusia penegak dan pembela khilafah [17:64-65]









Orang kafir selalu memikirkan rencana jahat untuk memerangi ummat islam

Genderang perang terhadap kekhalifahan yang di ikrarkan Iblis, untuk kemudian disambut dengan haru biru oleh para pengikutnya yaitu kaum kafirin [2:217]. Sehingga terjadilah pertempuran / peperangan abadi anatara kubu al-haq dan kubu al-bathil diseluruh penjuru dunia ini [4:76]. InI yang oleh Allah SWT di gambarkan bahwa nanti para keturunan Adam (manusia) satu sama lain akan saling bermusuhan [2:36].







Dalam realitasnya, perang ini melahirkan pertempuran hebat yang membuat kalah dan menang mejadi dinamika antara yang haq dan bathil [3:140]. Tetapi kekalahan yang diderita kubu yang haq itu ada hikmahnya [3:140-141]:1. Sebagai ujian dan seleksi keimanan2. Peluang syahid3. Pembersih dosa4. Alasan Allah untuk menghancurkan kaum kafirin






Jadi sebenarnya “Perang” ini ditabuh oleh Iblis dan disambut pengikutnya yaitu “kaum kafirin”.

Read More »»»

Kamis, 02 September 2010

GELEGAR GURUH MENAKUTKAN (perumpamaan orang munafiq ~2~ ) >> M IMAN TAUFIQURRAHMAN

[2:19] atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.

[2:20] Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

Kaum munafiqun diibaratkan seperti orang yang berada dibawah kucuran hujan kebat. Ini menggambarkan orang yang penuh dengan limpahan PETUNJUK ALLAH berupa wahyu Al-Qur'an (dan Hadits Rasulullah).

Tetapi sikap mereka berhadap hadapan dengan Al-Qur'an. Mereka menghadapi Qur'an bukan untuk diterima secara totalitas sebagai PETUNJUK dari Allah. Dan bukan untuk dijalankan secara 'murni' dan 'konsekwen'. Mereka berhadapan dengan QUR'AN untuk memilah dan memilih mana ayat "yang menurut mereka" masih relevan atau sudah usang, mana ayat yang up to date mana yang sudah kuno, mana ayat yang rasional mana yang irrasional, mana ayat yang sesuai budaya (kultur) mana ayat yang bertabrakan dengan kultur.


SEBAGIAN AYAT QUR'AN DISIKAPI SEPERTI GURUH YANG MENAKUTKAN SEHINGGA IA TUTUP TELINGANYA DENGAN SELURUH JARINYA. DAN SEBAGIAN LAGI IBARAT CAHAYA KILAT YANG MENERANGI SEHINGGA IA MELANGKAH... NAMUN JIKA CAHAYA KILAT ITU LENYAP IAPUN BERHENTI.


Seharusnya Al-Qur'an yang merupakankan rahmat (karunia) Allah itu diterima seluruhnya dan dijalankan secara murni dan konsekwen.Tetapi, Karena penerimaan mereka tidak utuh terhadap AL-QUR'AN, maka mereka memandang bahwa didalam Al-QUR'AN itu ada yang "menguntungkan" ada juga yang "merugikan". Ayat 'yang menguntungkan' diibaratkan kilat yang bisa menerangi jalannya disaat gelap, dan yang merugikan / menakutkan diibaratkan suara gelegar guruh yang memekakan telinganya. Ketika mendengar guruh telinga mereka ditutup rapat oleh jemarinya karena takut mati , tetapi jika ada kilat yang menyinari jalan dikegelapan mereka berjalan dibawah sinarnya.

Kaum munafiqun adalah kaum SEKULER yang memisahkan Islam dengan kehidupan dan negara. Mereka hanya menjadikan syari'at islam itu sebagai aturan yang bersifat individual tidak mengatur kehidupan soaial.

Kaum munafiqun adalah kaum RITUALIS yang menerima aturan Allah dalam konteks ritual (ubudiyyah) sepoerti shalat, shaum, hajji, qurban, aqiqah dll. tetapi setengah-setengah dalam menerima aturan Allah dalam konteks sosial ekonomi (muamalah), atau setengah-setengah dalam meneraima aturan Allah dalam konteks sosial budaya (munakahat) bahkan menolak mentah-mentah aturan Allah dalam konteks sosial politik (jinayah wal khilafah).

Kaum munafiqun adalah kaum MODERAT yang mencoba mengambil jalan tengah (talbis) antara Islam dengan barat atau dengan komunis.

Kaum munafiqun adalah kaum yang KOOPERATIF yang mencoba bersikap lunak dan bekerja sama dengan thaguth agar sebagian ajaran islam bisa dilaksanakan tetapi dia aman dari makar jahat thaguth.

Kaum munafiqun adalah kaum OPORTUNIS yang mencomot sebagian ajaran Islam  (tidak Kaffah). Dicomot yang dipandang menguntungkan atau tidak merugikan.
Read More »»»

MASUKILAH PINTU ARROYYAN >> m iman taufiqurrahman

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atasorang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2 / 183)
QS Al-baqarah ayat 183 ini, adalah landasan hukum bagi pelaksanaan SHAUM. Ayat ini menjadi sangat popular dan familier di bulan Ramadhan, karena shaum wajib sebulan penuh, terjadi pada bulan Ramadhan

Apa saja hikmah yang terkandung dalam shaum Ramadhan, hingga dengan kesuksesan menjalankannya PASTI TERAIH IJAZAH MUTTAQIEN.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)

“Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’ Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…”  (HR. Bukhari  dari Sahl radhiyallahu’anhu)

Saudaraku!
Ada banyak hikmah yang bisa kita raih dengan menjalankan shaum Ramadhan, diantaranya:

1. Mempertajam mata hatiFirman Allah: Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (qalbun salim) (QS. 26, as-Syura: 88-89).

Hati yang bersih dan selamat dari kekotoran akan mampu mengahantarkan manusia kepada pengabdian yang ikhlash dan puas (ridha) dengan segala ketentuan (qadha) dari Allah.  Hati yang bersih akan membawa pemiliknya kepada ambisi meraih keridhoan Allah dan menghempaskan segala keinginan rendah duniawi. Hati yang bersih mampu menggiring pemiliknya kepada tawakkal, sabar dan syukur dalam mengisi hidupnya.

Salah stu yang menjadi pangkal racun dan kerusakan hati adalah makan makanan yang berlebihan walaupun halal.
Amir bin Qais berkata: “Berhati-hatilah engkau dari banyak makan. Karena hal itu menyebabkan kerasnya hati”
Abu Sulaiman Ad-Darimi berkata, “Kunci dunia adalah kenyang, sedangkan kunci akhirat adalah lapar.”
Al-Harits bin Kaladah -salah seorang pakar kedokteran Arab pada masa lalu
berkata,:  “Menjaga diri dari makanan (melebihi yang diperlukan), merupakan
pangkal penyakit”

Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga.  Dari nafsu perut pula, muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. Yang akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi  tuntutan perut.

Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan, akan mengakibatkan sebaliknya.  Allah berfirman: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS Al-A’raf: 31)

2. Meningkatkan kedisiplinanShaum adalah tugas wajib kepada setiap muslim yang diikuti dengan berbagai peraturan. Allah melarang mkan makanan dan minum dari subuh hingga maghrib, walaupun makanan itu halal. Allah melarang berjimak di siang hari dengan istri.

Kita semua tahu bahwa perut dan parji adalah kebutuhan asasi manusia, tetapi sebulan penuh setiap muslim di didik dalam madrasah Ramadhan untuk berdisiplin menetapi aturan tersebut. Aturan yang bernuansa kepada pembatasan syahwat asasi manusia. Sanggupkah kita menjalankan aturan dengan disiplin ?, aturan yang membatasi kuasa manusia untuk berontak terhadap ketentuan tersebut.

3. Melemahkan kekuatan hawa nafsuAbu Sulaiman Darani Rah berkata : ” biasakanlah menahan lapar, karena dengan menahan lapar nafsumu akan terkendali, hatimu akan menjadi lembut dan ilmu langit akan didapat”. Sementara Lukman al Hakim menasehati anaknya, “wahai anakku, apabila perut seseorang itu penuh, maka pikirannya akan tidur, hikmahnya menjadi bisu dan anggota badannya akan malas untuk beribadah”.

“Seandainya manusia menundukkan hawa nafsunya dengan cara berlapar diri, maka ia akan mempersempit ruang gerak setan, tidak melakukan perbuatan tercela, tidak tenggelam di dalam kehidupan dunia, dan melaksanakan ketaatan kepada Allah”

4. Menguatkan muroqobatullahRasulullah saw bersabda, “Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebajikan dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu langsung untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, karena ia rela meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.’” (HR Muslim)

Tugas shaum ini memang sangat spesial, karena si pelaku hanya diketahui oelh Allah. Jika ia shalat, zakat, haji, dakwah dan lainnya ada gerakan-gerakan yang dapat dilihat manusia. Sementara shaum gerakannya adalah Diam atau berhenti. Dalam diamnya hanya Allah yang tahu.

Sungguh keyakinan “SENANTIASA DIAWASI ALLAH” (muroqobatuah), inilah yang menjadi kendali dalam dirinya. Dia tak pernah mau membatalkan shaum walaupun tidak ada yang meilhat perilakunya itu. Shaum adalah rahasia pengabdian dirinya dengan Rabb-nya.
Inilah (diantara) beberapa hikmah shaum yang akan menghantar si pelaku (shaimun) kepada KETAQWAAN. Modal taqwa adalah TAAT (disiplin) dalam menjalankan titah perintah Allah, disertai dengan KETAJAMAN MATA HATI yang ikhlash karena Allah, dan senantiasa sadar bahwa selalu DIAWASI ALLAH, sehingga mampu disiplin lahir bathin. Terakhir, orang yang bertaqwa selalu berperang melawan keinginan Nafsu yang merendahkan dan akan menjerumuskan dia kedalam kubangan dosa.

WAHAI SHAIMUN MASUKLAH KESURGA AR-RABB DARI PINTU KHUSUS AR-ROYYAN
Read More »»»