Selasa, 20 Juli 2010

MENGENALI RAGAM HATI ~by m iman taufiqurrahman

Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].
Hati ibarat raja, Raja dalam sistem diri manusia. Baik dan buruknya manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas hatinya. Jika hatinya baik akan baik pula seluruh system dirinya, namun jika buruk, buruk pula system dirinya.
Berdasarkan petunjuk QS Al-Baqarah ayat 1-20, hati manusia itu terbagi kepada 3 macam kualitas hati. Pertama: Hati yang bersih (Qalbun salim), Kedua: Hati yang Mati (Qalbun Mayyitun), Ketiga: hati yang berpenyakit (Qalbun Mariedun).

~ Qalbun Salim ~

Qalbun Salim adalah kualitas hati yang hidup dan sehat (tidak berpenyakit hati). Qalbun salim ini milik orang yang beriman dan bertaqwa.
Pemilik Qalbun Salim pasti memiliki jiwa yang sensitif , mudah tergugah jika disebut’ nama Allah, firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal, (QS. 8:2).
Karena jiwanya yang sensitif jika disebut nama Allah inilah, yang menyebabkan dirinya ridha diatur dengan aturan / undang undang Allah SWT, yaitu Al-Qur’an. Firman Allah SWT: Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. 2:2).
Karena jiwanya dipenuhi Cahaya terang Ilahi, maka jiwanya selalu penuh dengan cinta dan ma’rifat kepada Allah, Taqwa dan tawakkal dalam menempuh karya terbaiknya, optimis dalam menjalani hidup. Selalu syukur ketika mendapat nikmat, dan sabar dalam menerima musibah. Pandai mengatur waktu , husnudzhan kepada Allah dan lain-lainya.

~ Qalbun Mayyitun ~
Qalbun mayyitun adalah kualitas hati yang mati, kaku keras seperti batu. Sejatinya Qalbun Mayyitun ini dimiliki oleh orang kafir, tetapi bisa saja hinggap kepada kaum mukminin.
Pemilik QALBUN MAYYIT ini telah dikunci mati hatinya oleh Allah. Sehingga sudah tidak sanggup lagi menerima peringatan-peringatan wahyu, firman Allah SWT: "Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (QS. 2:6) Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (QS. 2:7)
Qalbun mayyit ini telah membuat pemiliknya menjadi bebal, DINASEHATI dengan Qur’an atau tidak tetap tidak berubah. Jiwanya sudah tidak takut lagi dengan peringatan Al-Qur’an dan tidak tertarik lagi dengan kabar gembira surga.

Seringkali seruan Allah kepada mereka tidak membuat tergetar jiwanya, mereka kerap cuek dengan segala peringatan dan seruan Allah SWT. Firman Allah SWT: ” Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu‘.”[QS. Al-An'am:25].

“(Mereka berkata:) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.”[QS. Fushilat:5].

Hati yang mati menolak dihukumi dengan hukum wahyu.


~Qalbun Mariedl~

Qalbun Maridl adalah kualitas hati yang penuh penyakit. Sejatinya Qalbun Mayyitun ini dimiliki oleh orang Munafiq, tetapi bisa saja hinggap kepada kaum mukminin.
Sifat sifat pemilik Qalbun Maridl ini diumpamakan Allah seperti dalam QS Al-Baqarah. "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, mereka tidak dapat melihat. (QS. 2:17)"

Dikegelapan butuh cahaya. Dinyalakanlah lilin atau obor tujuannya? Tentu agar mendapat cahaya yang akan menerangi jalannya. Tetapi setelah lilin / obor itu nyala, maka yang terang adalah seputar dirinya, sementara jalan yang akan ditempuhnya tetap gelap (dihilangkan cahaya setelah apinya menyala).


Itulah perumpamaan orang munafiq yang memiliki hati yang berpenyakit. Mereka yang sering membaca dan mengkaji wahyu Allah tetapi karena ada penyakit, menyebabkan wahyu yang dipahaminya itu menjadi alat ketenaran, keunggulan, kekayaan dirinya (dirinya bercahaya), tetapi tidak menjadi petunjuk hidupnya (hilang cahanya). "Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)", (QS. 2:18)
Atau diumpamakan seperti dalam QS Al-BAqarah. "Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (QS. 2:19). Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. 2:20)
Dalam hujan yang lebat dan gelap ada guruh dan petir. Guruh menjadi sesuatu yang menakutkan tetapi petir dianggap menguntungkan, karena member penerangan untuk jalan gelapnya.
Itulah perumpamaan orang munafiq yang memiliki hati yang berpenyakit. Mereka menghadapi Al-Qur’an dalam keadaan berhadap-hadapan dengan Al-qur’an, jika menguntungkan diterima jika merugikan ditolaknya. Mereka mengimani sebgaian hukum Allah dan mengkufuri sebagian hukum Allah lainya didalam al-Qur’an. Firman Allah SWT: "Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (QS. 2:85)

Pemilik hati mariedl adalah tipe orang yang pragmatis oportunis. Mereka mau menerima Qur'an selama menguntungkan tujuan bisnis atau keserakahan politiknya, tidak menjalankan Qur'an secara murni dan konsekwen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar