Sabtu, 19 Februari 2011

RAKUS DUNIA | oleh: m iman taufiqurrahman

Ш
Rakus Duniawi
جشع الدنيا

Dikisahkan...seekor anjing yang sangat rakus. Dengan tubuhnya yang besar dan gigi taringnya yang tajam, ditambah suaranya yang nyaring, si Rakus ini menjadi raja jalanan.

Sudah banyak korban sesama anjing yang direbut makanannya oleh si rakus. Kerap makanan dimulutnya belum habis, si rakus merebut paksa makanan dari anjing lainnya.

Suatu hari ia kelaparan, jalanan sepi, hanya angin semilir yang mengelus elus perutnya yang kempes. Setelah mondar mandir ke berbagai arah dengan jarak tempuh yang jauh, akhirnya ia temukan sepotong daging, mungkin agak basi sisa makanan manusia yang dibuang ke tempat sampah. “ah... daripada tidak ada”, kata si Rakus.

Berjalan melewati sungai dengan jembatan bambu yang kecil. Ketika ia melihat kebawah, ia temukan sepotong daging segar sedang digigit seekor anjing besar. Ia lompat untuk merebut makanan yang digigit anjing tadi, mungkin si rakus tertarik oleh segarnya daging yang dibawa anjing lain.

Tak disangka ternyata, yang diterkam si Rakus adalah bayangan dirinya sendiri yang dipantulkan air bening sungai kecil. Badannya basah kuyup, daging yang digigitnya hanyut oleh arus sungai dan nyawanya terancam. Susah payah rupanya si Rakus keluar dari kemelut maut. Walau akhirnya berhasil juga ia naik ke darat dengan nafas yang terengah engah.
Berjalan lunglai tanpa tenaga, dengan perutnya yang semakin lapar. Oh kasihan.

(cerita disadur dari Kitab “Bahrul Adab”)

0oo

Tentu saja cerita itu adalah fiktif. Namun ada pesan mulia yang termuat dibalik cerita itu:

Pesona dunia itu sangat menipu, fatamorgana dan nisbi

Firman Allah SWT berikut ini: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al-Hadiid [57]:20)


Pesona dunia membuat penikmatnya mencandu, bertobatlah dari candu khayal duniawi.

Rasulullah saw bersabda, "Andaikan seorang anak Adam (manusia) mempunyai satu lembah dari emas pasti ia ingin mempunyai dua lembah dan tidak ada yang dapat menutup mulutnya (menghentikan kerakusannya kepada dunia) kecuali tanah (maut). Dan Allah berkenan memberi taubat kepada siapa yang bertaubat."
(Bukhari - Muslim)


Kerakusan pada dunia berakibat mencelakakan diri sendiri. 

Rasulullah saw berikut ini: “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar