Kamis, 17 Februari 2011

Diantara HARAPAN dan AnGaN - ANgaN oleh: m iman taufiqurrahman

Seorang petani yang mencari benih unggul Padi, sengaja ia memilih yang terbaik, walau sedikit mengeluarkan “biaya lebih” dari kantongnya. Dia olah tanah sawahnya dengan cara terbaik, walau sedikit menghabiskan “waktu lebih” di sekotak sawahnya. Tidak lupa ia memupuk dengan pupuk alami dan kimia sesuai arahan “mentornya” di kelompok tani. Setiap hari ia mengolah tanahnya, mengusir hama dan gulma yang akan menggerogoti tanaman pertaniannya, walau kerap ia menggunakan “tenaga lebih” untuk itu.
Kiranya inilah petani yang boleh berHARAP 3 bulan lagi ia akan memanen hasil usahanya. Bahkan wajib “berharap lebih” karena ia telah menggunakan WAKTU, BIAYA, dan TENAGA “lebih” dari yang lainnya dalam mengelola dan memelihara tanaman pertaniannya.

Sebaliknya jika bukan benih unggul yang ditanam, tidak ditanam di lahan tanah yang subur, tidak mengolahnya dengan serius, tidak memelihara dengan tekun…  ia seringkali ongkang ongkang kaki, terlelap dalam lamunan di kursi malas, maka 3 bulan lagi akan memanen hasil taninya dengan hasil yang banyak itulah namanya “ANGAN ANGAN”.


Itulah bedanya Harapan (Roja’) dengan Angan-angan (Amaniy)

(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. (QS 4/123)

Barang siapa yang MENGHARAP pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS 29/5)

YA RABB!
Diantara Harap dan Angan ... aku berdiri
beri hamba kekuatan HARAP yang KUAT
dan sirnakan Ketinggian ANGAN-ANGANku

Hamba berharap
kelak digabungkan dengan jama'ah hamba-hamba-MU
diseru dengan seruan penuh RAHMAH
di persilahkan memasuki Surga-Mu

Hamba berharap bertemu dengan-MU
menatap Wajah-MU
menikmati keindahan estetika TERINDAH
duhai lezatnya....

RAbb!
Qabulkanlah.


MIT VOICE
Saung Harap, 18 Februari 2011 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar