Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atasorang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2 / 183)
QS Al-baqarah ayat 183 ini, adalah landasan hukum bagi pelaksanaan SHAUM. Ayat ini menjadi sangat popular dan familier di bulan Ramadhan, karena shaum wajib sebulan penuh, terjadi pada bulan Ramadhan
Apa saja hikmah yang terkandung dalam shaum Ramadhan, hingga dengan kesuksesan menjalankannya PASTI TERAIH IJAZAH MUTTAQIEN.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)
“Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’ Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…” (HR. Bukhari dari Sahl radhiyallahu’anhu)
Saudaraku!
Ada banyak hikmah yang bisa kita raih dengan menjalankan shaum Ramadhan, diantaranya:
1. Mempertajam mata hatiFirman Allah: Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (qalbun salim) (QS. 26, as-Syura: 88-89).
Hati yang bersih dan selamat dari kekotoran akan mampu mengahantarkan manusia kepada pengabdian yang ikhlash dan puas (ridha) dengan segala ketentuan (qadha) dari Allah. Hati yang bersih akan membawa pemiliknya kepada ambisi meraih keridhoan Allah dan menghempaskan segala keinginan rendah duniawi. Hati yang bersih mampu menggiring pemiliknya kepada tawakkal, sabar dan syukur dalam mengisi hidupnya.
Salah stu yang menjadi pangkal racun dan kerusakan hati adalah makan makanan yang berlebihan walaupun halal.
Amir bin Qais berkata: “Berhati-hatilah engkau dari banyak makan. Karena hal itu menyebabkan kerasnya hati”
Abu Sulaiman Ad-Darimi berkata, “Kunci dunia adalah kenyang, sedangkan kunci akhirat adalah lapar.”
Al-Harits bin Kaladah -salah seorang pakar kedokteran Arab pada masa lalu
berkata,: “Menjaga diri dari makanan (melebihi yang diperlukan), merupakan
pangkal penyakit”
Nafsu perut adalah termasuk perusak yang amat besar. Nafsu ini pula, yang menyebabkan Adam dikeluarkan dari Surga. Dari nafsu perut pula, muncul nafsu kemaluan dan kecenderungan kepada harta benda. Yang akhirnya disusul dengan berbagai bencana yang banyak. Semua ini berasal dari kebiasaan memenuhi tuntutan perut.
Sedikit makan itu melembutkan hati, menguatkan daya pikir, serta melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Sedangkan banyak makan, akan mengakibatkan sebaliknya. Allah berfirman: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS Al-A’raf: 31)
2. Meningkatkan kedisiplinanShaum adalah tugas wajib kepada setiap muslim yang diikuti dengan berbagai peraturan. Allah melarang mkan makanan dan minum dari subuh hingga maghrib, walaupun makanan itu halal. Allah melarang berjimak di siang hari dengan istri.
Kita semua tahu bahwa perut dan parji adalah kebutuhan asasi manusia, tetapi sebulan penuh setiap muslim di didik dalam madrasah Ramadhan untuk berdisiplin menetapi aturan tersebut. Aturan yang bernuansa kepada pembatasan syahwat asasi manusia. Sanggupkah kita menjalankan aturan dengan disiplin ?, aturan yang membatasi kuasa manusia untuk berontak terhadap ketentuan tersebut.
3. Melemahkan kekuatan hawa nafsuAbu Sulaiman Darani Rah berkata : ” biasakanlah menahan lapar, karena dengan menahan lapar nafsumu akan terkendali, hatimu akan menjadi lembut dan ilmu langit akan didapat”. Sementara Lukman al Hakim menasehati anaknya, “wahai anakku, apabila perut seseorang itu penuh, maka pikirannya akan tidur, hikmahnya menjadi bisu dan anggota badannya akan malas untuk beribadah”.
“Seandainya manusia menundukkan hawa nafsunya dengan cara berlapar diri, maka ia akan mempersempit ruang gerak setan, tidak melakukan perbuatan tercela, tidak tenggelam di dalam kehidupan dunia, dan melaksanakan ketaatan kepada Allah”
4. Menguatkan muroqobatullahRasulullah saw bersabda, “Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan, satu kebajikan dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu langsung untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya, karena ia rela meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku.’” (HR Muslim)
Tugas shaum ini memang sangat spesial, karena si pelaku hanya diketahui oelh Allah. Jika ia shalat, zakat, haji, dakwah dan lainnya ada gerakan-gerakan yang dapat dilihat manusia. Sementara shaum gerakannya adalah Diam atau berhenti. Dalam diamnya hanya Allah yang tahu.
Sungguh keyakinan “SENANTIASA DIAWASI ALLAH” (muroqobatuah), inilah yang menjadi kendali dalam dirinya. Dia tak pernah mau membatalkan shaum walaupun tidak ada yang meilhat perilakunya itu. Shaum adalah rahasia pengabdian dirinya dengan Rabb-nya.
Inilah (diantara) beberapa hikmah shaum yang akan menghantar si pelaku (shaimun) kepada KETAQWAAN. Modal taqwa adalah TAAT (disiplin) dalam menjalankan titah perintah Allah, disertai dengan KETAJAMAN MATA HATI yang ikhlash karena Allah, dan senantiasa sadar bahwa selalu DIAWASI ALLAH, sehingga mampu disiplin lahir bathin. Terakhir, orang yang bertaqwa selalu berperang melawan keinginan Nafsu yang merendahkan dan akan menjerumuskan dia kedalam kubangan dosa.
WAHAI SHAIMUN MASUKLAH KESURGA AR-RABB DARI PINTU KHUSUS AR-ROYYAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar