Kamis, 16 September 2010

HAQ dan BATHIL dalam Timbangan >> m iman taufiqurrahman

Haq (kebenaran) dan Bathil (kebatilan) adalah dua realitas objektif yang seantiasa kontradiktif (bertentangan) satu sama lainya. Bahkan pertentangan tersebut akan mengkristal menjadi peperangan abadi.

Selama didunia ini berlaku siang dan malam, gelap dan terang, maka selama itupula, di buana raya ini pertarungan antara yang haq dan bathil senantiasa seru berlangsung.

Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (QS. 10:82), agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musrik) itu tidak menyukainya. (QS. 8:8)

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensipati (Allah dengan sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya). (QS. 21:18)

APAKAH AL-HAQ ITU?
Firman Allah SWT: "(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Rabbmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. 3:60). Lihat juga QS 2:147.

Firman Allah SWT: "Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata: tunjukkanlah bukti kebenaranmu, maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan". (QS. 28:75)

Allah SWT adalah Al-Haq [22:6], dimana kebenaran sejati itu adalah bersumber dari Allah. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak bersumber (berpedoman) dan atau berlawan dengan keputusan (wahyu) Allah, adalah kebatilan [22:62, 31:30]. dan kesesatan [10:32].
oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa "Al-Haq" (kebenaran sejati)itu adalah kebenaran yang bersumber dari Allah. Dan segala sesuatu yang tidak bersumber dari Allah adalah Bathil (kebatilan) dan Dholal (kesesatan).

Hukum yang bersumber dari Allah (berdasar wahyu) adalah hukum yang haq, sementara hukum yang tidak bersumber dari Allah (wahyu) adalah hukum yang bathil [5:49-50, 10:35-36]. Otomatis, institusi yang menerapkan hukum yang haq adalah institusi yang haq. sebaliknya, adapun institusi yang mengadopsi hukum bathil, otomatis menjadi  institusi Bathil.

Kadang kala para pembela kebatilan menyatakan kepada rakyat bahwa apa yang dibawanya adalah kebenaran, seperti pernyataan Fir'aun yang diabadikan Al-Qur'an.

(Musa BERKATA): Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita! FIRAUN BERKATA: Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukan kepadamu selain jalan yang benar. (QS. 40:29)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar